Sabtu, 19 Agustus 2017

Pengertian Desain Pop Art

Pengertian Desain POP ART

Pop art berasal dari kata Popular art. Definisi pop art, aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dar media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dll.
Aliran ini berkembang di Inggris dan Amerika antara tahun 1960-1970.
Karakter Pop Art adalah menggunakan elemen visual: dot/ titik raster yang berasal dari teknik cetak di media massa, kata seru, elemen yang terdapat di komik seperti Balon. biasanya menggunakan model yang berasal dari selebritis seperti Marilyn Monroe. dan tidk seperti seni lainnya, pop art menerima penggandaan baik menggunakan cara manual maupun cara mekanis seperti fotokopi.Pop art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan untuk menggambarkan sebuah budaya rendah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam.
 Pop art dalam desain.
Gaya desain ini berlangsung sekitar pertengahan dekade 60 an hingga memasuki tahun 1970. karena pengaruh pop art dalam desain maka terdapat upaya untuk mengangkat kembali unsur-unsur tradisional amerika. seperti teknik pewarnaan datar atau blok dan aoutline pada komik. sedangkan yang berkaitan dengan sisi tradisional adalah seperti tipe huruf, ornamen tradisional serta mengangkat kembali gaya art deco dan art nouveau, atau sering disebut juga dengan revivalism. Selain itu efek dari budaya pop art, muncul pula kegemaran akan poster sebagai media ekspresi dari gerakan-gerakan protes sosial seperti gerakan pembela hak asasi manusia. gerakan lingkungan hidup, gerakan cinta damai dan gerakan pembela hak wanita. karena media massa dan masyarakat umum mengaitkan media ini dengan nilai-nilai kemapanan, musik rock, obat-obat psychadelic maka gaya poster ini disebut psychadelic art.
contoh karya POP ART
popart1
POP ART Tema CLASSIC
POP ART interior design
POP ART Pelengkan interior design
POP ART interior design 2
POP ART Pelengkap interior design 2
POP ART interior design 3
POP ART Pelengkap interior design 3
POP ART interior design 4
POP ART Pelengkap interior design 4
Diatas Merupakan Kreasi Pop Art di padukan dengan desian interior sangat menunjang sekali bagi penggemar warna warna cerah.

Pengertian Desain Grafis

Desain grafis atau rancang grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual.

Daftar isi

Sejarah

Sejarah desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa. Karenanya, produk komunikasi visual tertua yang pernah ditemukan adalah lukisan gua di Lascaux, Perancis, yang diperkirakan berasal dari 15.000-10.000 SM.[1] Simbol-simbol berbentuk ideogram ini kemudian berkembang menjadi aksara yang pada masa modern ini rutin kita gunakan di layar.
Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.

Batasan media

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Prinsip dan unsur desain

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Keterampilan

Seni Visual

Ilmu yang termasuk dalam seni visual antara lain adalah fotografi dan digital imaging.

Tipografi

artikel utama: Tipografi
Tipografi merupakan seni dalam merancang, menyusun dan memodifikasi huruf. Tipografi  melibatkan beberapa pengaturan pada huruf seperti ukuran huruf, jenis huruf, tracking (jarak antar huruf secara umum), kerning (jarak antar dua huruf yang spesifik), dan leading (jarak antar baris).

Tata Letak

Tata letak adalah seni dalam menyusun elemen (konten) yang ada pada sebuah halaman, seperti penempatan gambar dan teks. Ketrampilan ini umumnya digunakan dalam media cetak seperti majalah, buku, koran, tabloid, dsb. Tata letak pada sebuah media cetak yang baik akan menambah kenyamanan pembacanya.

Desain Interaksi

Sejak perkembangan dunia teknologi informasi, para desainer grafis mulai berperan dalam merancang tampilan perangkat lunak (Antarmuka Pengguna Grafis atau APG (Inggris: Graphical User Interface (GUI))) dan tampilan dari halaman web. Desainer grafis bekerja sama dengan pengembang situs web atau pengembang perangkat lunak dalam merancang tampilan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna saat menggunakan perangkat lunak atau mengunjungi halaman web.

Peralatan desain grafis

Peralatan utama yang digunakan dalam desain grafis adalah pikiran (ide). Disamping teknologi (komputer) sebuah desain grafis yang baik membutuhkan kreatifitas.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

Perangkat lunak desain grafis

Ada beberapa perangkat lunak yang digunakan dalam desain grafis:

Desktop publishing

Webdesign

Audiovisual

Rendering 3 Dimensi

Photography Dasar

Dasar-dasar fotografi

11
Fotografi adalah seni mengambil gambar dengan menggunakan kamera. Meskipun Anda menempatkan fotografi sebagai sebuah hobi dan tidak untuk ditekuni secara profesional, setidaknya Anda perlu memahami dasar-dasar tentang fotografi seperti yang dilansir dari eHow (23/06) berikut ini.
Komposisi
Komposisi adalah pengaturan objek yang akan diambil gambarnya. Ada sebuah aturan bernama the rule of thirds yang membuat Anda harus membayangkan bingkai persegi panjang menjadi sembilan bagian yang berukuran sama. Anda membutuhkan garis-garis vertikal dan horizontal bayangan kemudian mencoba untuk menyelaraskan objek utama agar komposisi tampak seimbang dan estetis.
Tekstur
Tekstur merupakan kebutuhan sebuah foto yang membutuhkan kecermatan oleh si pengambil foto. Tekstur melibatkan foto berupa kompleksitas permukaan sepotong kayu atau kain bermotif yang seolah bisa disentuh setelah gambar diambil.
Kedalaman
Kedalaman adalah penciptaan rasa tiga dimensi dalam sebuah foto. Kedalaman ini bisa diciptakan dengan mengatur fokus, pembingkaian dan sudut pandang. Fokus melibatkan banyak zoom pada beberapa objek tertentu, sehingga ia akan tampak begitu bening sementara sekelilingnya buram. Sementara pembingkaian melibatkan identifikasi objek yang tampak dekat, meskipun sebenarnya jauh.
Garis
Di dalam sebuah foto, garis membimbing mata fotografer untuk memperhatikan sekitar objek, sehingga menghasilkan foto yang menarik. Misalnya, garis yang tidak sama bisa dianggap sebagai penyampaian suasana hati yang berbeda. Garis horizontal berarti stabilitas, vertikal adalah kekuasaan, kekuatan, dan pertumbuhan, sementara diagonal menyampaikan tindakan dan dinamisme.
Cahaya
Cahaya adalah salah satu dasar yang harus benar-benar Anda pahami jika ingin memotret. Sebab fotografer harus tahu berapa banyaknya cahaya dan arah cahaya yang bisa mempengaruhi hasil foto. Arah datangnya cahaya merupakan esensi penting yang mengacu pada lokasi dan sumber asli cahaya untuk menentukan distribusi bayangan pada foto.
Pola dan bentuk
Ada tiga jenis aspek yang mendukung pola dan bentuk, yaitu, ritme, simetri, dan segitiga. Ritme adalah bentuk foto yang diulang, kemudian simetri merupakan foto yang diambil dari dua sisi yang berbeda, sementara segitiga terbentuk dalam sebuah foto oleh sebuah garis diagonal. Adanya pola dan bentuk akan membuat foto tampak lebih menarik.
Titik pandang
Dasar memotret terakhir adalah titik pandang posisi foto diambil. Titik pandang yang berbeda antara fotografer dapat menghasilkan foto dan persepsi yang berbeda. Hasil foto dari titik pandang rendah berarti dominasi, kekuatan, dan otoritas. Sebaliknya, titik pandang tinggi menyampaikan kerentanan dan kelemahan.
Beberapa hal yang harus diketahuai oleh fotografer pemula:
1. LENSA 
Semakin besar angka mm nya dari sebuah lensa, maka semakin sempit sudut pandangnya (=picture coverage).  Semakin kecil angka mm nya, maka semakin luas/lebar sudut pandangnya.
2. DIAFRAGMA 
Diafragma menentukan banyak sedikitnya sinar yang masuk melalui lensa.  Semakin kecil angka diafragmanya, maka semakin banyak sinar yang masuk.
Diafragma menentukan kualitas lensa.
Makin kecil angka diafragmanya berarti makin tinggi kualitas lensa nya.
Diafragma biasa disingkat f, biasa juga disebut Aperture atau Bukaan.
3. PANJANG LENSA
Panjang lensa  biasa disebut Focal Length (biasa mempunyai satuan mm).
Panjang lensa mempengaruhi:
  • JARAK pemotretan
  • SUDUT pandang
  • PEMBESARAN
  • FASILITAS BUKAAN DIAFRAGMA
Lensa Khusus:
  • Lensa Makro (biasa disebut Macro Lens)
  • Penambahan panjang lensa (biasa disebut Tele Converter atau Extender)
  • Lensa pengoreksian perspektif pada subjek
  • Lensa Lunak (biasa disebut Soft Focus Lens)
4. SIFAT FILM Kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kepekaan film tersebut terhadap sinar (biasa disbet ISO/ASA/DIN).  ISO/ASA RENDAH:  Menghasilkan detail gambar yang lebih tajam (butir halida perak lebih halus).
Setelah memahami dengan baik dasar fotografi, Anda bisa terus belajar dengan semakin sering memotret berbagai objek menarik yang Anda temukan

Culture Budaya Ponorogo

 Reog Ponorogo
Taken at Desa Joresan Mlarak Ponorogo

Pada perayaan HUT RI 72 kali ini Desa Joresan mengadakan berbagai hiburan masyarakat sebagai ajang memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72.
dimulai pada tanggal 18 Agustus yaitu perlombaan anak anak. Acara perlombaan sangat meriah dan diikuti oleh anak-anak seluruh desa Joresan khususnya.
Disusul kemudian pada malam harinya  yaitu hiburan dangdut koplo dari Orkes Melayu SEMAR dan yang tidak kalah menariknya acara pada malam hari ini dibintang tamui oleh artis TOP-NYA Jawa Timur yaitu Nella Kharisma.

Taken by RISQIART PHOTOGRAPHY
Acara pada malam hari sangat meriah dan spektakuler, sampai penonton membludak sampai ke rumah-rumah warga dan jalan raya.